Minggu, 03 Juli 2016

MUNAQIB SYEKH ABDUL QODIR ZAILANI



SYEKH ABDUL QODIR DIBERI BUKU, DAFTAR UNTUK MENCATAT MURID-MURIDNYA SAMPAI HARI KIAMAT





Di dalam kitab Bahjatul Asror
diriwayatkan bahwa Syekh Abdul Qodir pernah berkata: "Aku diberi sebuah buku luasnya sepanjang
mata memandang untuk menuliskan dan mencatat nama-nama muridku sampai hari
kiamat. Semua jumlah catatan murid dan ikhwanku itu telah
Alloh berikan padaku dan telah menjadi milikku. Aku pernah
bertanya kepada malaikat Malik penjaga pintu neraka: "Apakah ada padamu murid ataupun ikhwanku?" Malaikat Malik menjawab "Tidak ada dalam
neraka".
Syekh berkata: "Aku bersumpah demi Dzat Kemuliaan dan Keagungan Tuhan,
sesungguhnya tanganku terhadap murid-muridku seperti langit menutupi bumi. Andaikan murid-muridku itu buruk dan salah, maka akulah yang baik dan
benar. Dan aku bersumpah demi
Dzat Kemuliaan dan Keagungan Tuhan, dua telapak kakiku tidak akan bergeser setapakpun di hadapan Tuhan, terkecuali sudah mendapat keputusan
bahwa aku bersama murid-muridku berangkat masuk surga".
Lebih lanjut beliau berkata:
"Senantiasa tanganku ini tidak akan lepas dari kepala murid-muridku, walaupun aku sedang berada di Timur (masyriq) dan
muridku berada dibarat (Maghrib)
, lalu muridku itu terlihat dan tersingkap auratnya maka tanganku akan segera menutupinya. Demi Dzat Kemuliaan dan Keagungan Tuhan, pada hari
kiamat nanti aku akan berdiri tegak di hadapan pintu gerbang neraka, sekali lagi aku tidak akan bergeser dan berdiri tegak
sebelum semua muridku sudah masuk ke surga, karena Alloh Yang Maha Kuasa telah menjanjikan
padaku bahwa murid-muridku tidak akan dimasukkan kedalam
neraka. Barang siapa yang berguru serta cinta/ mahabbah padaku pasti aku menghadap (menaruh perhatian) padanya. Dan malaikat Munkar Nakir telah berjanji
padaku bahwa mereka tidak akan
menakut-nakuti, atau
menimbulkan rasa kaget/terkejut pada murid-muridku".
***
اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان
alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.

1 komentar: